Minggu, 07 Juli 2019

Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia
1. Peranan dan pentingnya Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah
Bahasa indonesia adalah sebuah bahasa resmi bangsa indonesia, peran bahasa indonesia sangatlah berpengaruh sebagai suatu komunikasi masyrakat indonesia. Bahasa indonesia sangat lah penting karena menjadi suatu bahasa nasional di indonesia, sementara indonesia saja terdiri dari beragam suku,budaya dan bahasa daerah, apakah mungkin suku jawa barat berbicara atau berkomunikasi dengan suku jawa timur dengan menggunakan bahasa daerahnya masing-masing? Oleh karena itu bahasa indonesia sangatlah penting untuk mempersatukan rakyat indonesia.
Untuk pentingnya dalam konsep ilmiah adalah penulisan ilmiah membutuhkan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik. Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah ialah penggunaan tata bahasa yang telah mengikuti aturan EYD yang benar. Dimana dalam segi penggunaan tata bahasa, segi pemilihan kata, dan segi penggunaan tanda baca.
Menurut Suharsono (2001) menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian, yaitu :
Bermakna isinya
Jelas uraiannya
Berkesatuan yang bulat
Singkat dan padat
Memenuhi kaidah kebahasaan
Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
Komunikatif secara ilmiah
Ciri ragam bahasa tulis :
Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Sifat ragam bahasa tulis :
1) Cendekia : Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
2) Lugas : Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
3) Jelas : Gagasan akan lebih mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas. Hubungan antara gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya juga harus jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
4) Formal : Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata dan kalimat.
5) Obyektif : Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
6) Konsisten : Unsur bahasa, tanda baca dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
7) Bertolak dari Gagasan : Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
8) Ringkas dan Padat : Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah

2. Memahami fungsi Bahasa Indonesia sebagai alat untuk menyerap dan mengungkapkan hasil pemikiran.
Secara umum Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri antar individu. Bahasa dapat memberikan kemudahan manusia untuk mengerti informasi yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Bahasa pada setiap negara memiliki ciri khas yang menjadi lambang atau kebanggaan pada ngara itu sendiri. Contohnya sebuah karya ilmiah seseorang, Ia dapat mengekspresikan ide atau pemikirannya melalui Bahasa secara bebas. Namun, kita harus memikirkan pada siapa karya ilmiah akan dibaca, dan tujuannya. Pada kondisi kita yang berada di negara Indonesia, maka kita menggunakan Bahasa Indonesia  yang merupakan Bahasa mayoritas masyarakat Indonesia.
Dalam berbicara maupun menulis hasil pemikiran dalam Bahasa Indonesia, terdapat aturan dalam susunan kata-kata atau kalimat yang digunakan didalamnya. Kita tidak dapat secara langsung mengekspresikan hasil pemikiran secara bebas. Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian Bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut Tata Bahasa. Penggunaan tata bahasa yang baik dan benar akan memberikan kemudahan untuk dimengerti oleh para pendengar atau pembaca. Dengan begitu, tujuan didalamnya dapat secara sempurna dipahami.
Tanpa penguasaan tata Bahasa dan kosakata yang baik akan sulit bagi seorang penyampai pemikiran untuk mengkomunikasikan ide atau gagasannya kepada pihak lain. Dengan bahasa sebagai alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi, di mana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.
Faktor yang perlu diperhatikan peran bahasa indonesia dalam konsep ilmiah yaitu
1. Bermakna isinya
2. Jelas uraiannya
3. Berkesatuan yang bulat
4. Singkat dan padat
5. Memenuhi kaidah kebahasaan
6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7. Komunikasi secara ilmiah
Dalam menyerap pemikiran seseorang yang telah diungkapkan melalui bahasa Indonesia. seseorang yang ingin mengetahui isi pemikiran seseorang pun harus mengerti bahasa yang digunakan oleh si penyampai pemikiran. Seperti karya ilmiah seseorang yang formal dan menggunakan bahasa yang baku akan mudah dimengerti jika pembacanya juga mengerti tentang aturan-aturan penulisan formal dan bahasa yang baku pula.

3. Menunjukkan rasa wajib pada diri sendiri terhadap pemakaian Bahasa Indonesia

Pada tanggal 28 Oktober sebagai hari penetapan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia telah menjadi Bahasa pemersatu setiap orang di negara Indonesia. Karna Bahasa merupakan hasil dari sebuah pemikiran. Seperti dikatakan Stephen R Covey, seorang pakar psikologi menyatakan, bahwa suatu ucapan (hasil bekerjanya lidah dan bibir) itu terlahir sebagai hasil dari proses berfikir (pikiran).

Pada saat ini masyarakat Indonesia seringkali tidak menggunakan Bahasa Indonesia tidak pada tempatnya. Contohnya penggunaan Bahasa asing yang tidak tepat, meluapnya Bahasa sarkasme (penyindiran) dan sikap tak acuh dalam berbahasa Indonesia.salah satu faktor penyebabnya adalah era globalisasi dan kemiskinan moral sebagai dampak dari kurangnya pemahaman nilai-nilai pancasila. Solusinya ada pada diri kita, bagaimana kita bersama –sama membangun kembali Bahasa Indonesia yang menunjukkan karakter bangsa yang bernilai norma. Tetap bersikap positif dalam penggunaan Bahasa Indonesia dikehidupan sehari-hari kita.

Meski di era global saat ini, Bahasa Indonesia tetap dapat menjadi ciri-ciri budaya bangsa Indonesia. Pada saat ini pun, terbukti dengan adanya Bahasa Indonesia sebagai bahan pembelajaran di negara-negara seperti Belanda, Australia, Inggris, dsb membuktikan bahwa Indonesia sebagai Bahasa yang sederhana tetapi dapat dikenal oleh berbagai macam orang di negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar